mYSElf

Tuesday, September 13, 2011

SURAH- SURAH AMALAN


1. SURAH AL-FATIHAH
Amalkan membaca Surah Al-Fatihah semasa hendak tidur diikuti dengan membaca Surah Al-Ikhlas 3 kali, Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas. Insya’Allah akan aman tenteram dan terjauh daripada gangguan syaitan. Dianjurkan juga membaca surah ini sebanyak 44 kali untuk mengubati sakit mata, perut, gigi dan lain-lainnya dengan izin Allah s.w.t. Untuk mencegah kemarahan Allah, bacalah surah ini sebanyak 17 kali sehari iaitu dengan mengerjakan solat 5 waktu.

2. SURAH YAASIN
Telah bersabda Rasulullah s.a.w., sesungguhnya bagi setiap sesuatu itu ada hati, dan hati Al-Qur’an ialah Surah Yaasin iaitu jantung Al-Qur’an. Sesiapa yang membaca Surah Yaasin, nescaya dituliskan oleh Allah pahala menyamai sepuluh kali membaca Al-Qur’an seluruhnya. (Hadis riwayat At-Tarmizi dari Anas r.a.) Rasulullah s.a.w. juga bersabda : Surah Yaasin dinamakan di dalam kitab Taurat dengan sebutan “At-Mu’ammah” (yang umum), yang mengumumkan pembacanya dengan kebaikan dunia dan akhirat, menanggung segala bala baik dari kesusahan di dunia mahu pun akhirat. Pembaca juga akan dilindungi dari setiap keburukan dan kejahatan serta segala hajat dan kemahuan akan Allah kabulkan. Jika dibaca dalam satu malam semata-mata mengharapkan keredaan Allah, nescaya Allah akan mengampunkan dosanya. (Hadis riwayat Malik, Ibnu-Sunni dan Ibnu Hibban). Surah Yaasin ni juga jika diamalkan, akan terselamatlah kita dari kehausan di hari KIAMAT.

3. SURAH AT-DHUHAN
Dibaca sekali pada malam Jumaat agar kita terselamat dari huru hara di Padang Mahsyar.

4. SURAH AL-WAQI’AH
Menurut beberapa hadis Rasulullah s.a.w., mereka yang mengamalkan membaca Surah Al-Waqi’ah pada tiap-tiap malam, insya’Allah tidak akan merasai kepapaan. Mereka yang membacanya sebagai wirid, insya’Allah akan beroleh kesenangan selama-lamanya. Mereka yang membacanya sebanyak 14 kali setiap lepas solat Asar, insya’Allah akan dikurniakan dengan rezeki yang banyak. Selepas solat Isyak, ambillah segelas air lalu bacalah Surah Al-Fatihah sekali, Ayatul Qursi sekali dan Surah Al-Waqi’ah ayat 35-38 sebanyak 7 kali. Tiup dalam air dan minum. Dalam hati, niat untuk menjaga kecantikan diri dan kebahagiaan rumahtangga kita. Makna Surah Al-Waqi’ah Ayat 35-38 ialah : “Sesungguhnya, Kami telah menciptakan isteri-isteri mereka dengan ciptaan istimewa. Serta Kami jadikan mereka sentiasa dara (yang tidak pernah disentuh), yang tetap mencintai jodohnya serta yang sebaya dengan umurnya.

5. SURAH AL-KHAUTHAR
Sesiapa yang mengamalkan membaca surah ini sebanyak 1,000 kali, maka Allah s.w.t. akan menghasilkan hajatnya termasuk rezeki dan kenaikan pangkat. Sesiapa yang membaca 1,000 kali juga selepas solat Isyak hingga dia tertidur, insya’Allah dia dapat melihat Rasulullah s.a.w. dalam tidurnya.

6. SURAH AL-KHAAFIRUUN
Sesiapa yang membaca Surah Al-Khaafiruun, maka bandingannya seperti membaca seperempat Al-Qur’an, disamping terlepas dari syirik, terjauh dari godaan syaitan dan terlepas dari peristiwa yang mengejutkan (Riwayat At-Tarmizi). Sebelum tidur, bacalah surah ini agar kita mati dalam iman serta membersihkan kotoran dalam diri kita.

7. SURAH AL-MULK
Sebuah lagi Surah dari Al-Qur’an iaitu Surah Al-Mulk mempunyai fadilat dan faedah yang amat besar bagi sesiapa yang mengamalkan membacanya. Menurut beberapa hadis Rasulullah s.a.w., mereka yang mengamalkan membaca akan surah ini, akan mendapat syafaat dan keampunan dosa-dosanya. Mereka yang membacanya pada setiap malam, insya’Allah, akan terselamat dari azab kubur..

8. SURAH AL-IKHLAS
Rasulullah s.a.w. pernah bersabda kepada isteri kesayangan baginda, Siti Aisyah, antara mafhumnya : “Wahai Aisyah isteri ku, sebelum kamu tidur, khatamlah dulu Al-Qur’an.” Siti Aisyah lalu berkata, “Wahai suami ku, saya tidak mampu khatam Al-Qur’an sebanyak 30 juzuk itu.” Apabila mendengar kata-kata Siti Aisyah tersebut, Rasulullah s.a.w. sambil tersenyum lalu menjawab, “Barangsiapa yang membaca 3 kali sebelum tidur, seolah-olah ia telah khatam Al-Qur’an keseluruhannya. ” Dari Rasulullah s.a.w.. pernah bersabda kepada Saidina Ali r.a., “Sesiapa hendak pergi musafir, kemudian ketika dia hendak meninggalkan rumahnya, ia membaca surah Al-Ikhlas 11 kali, maka Allah memelihara rumahnya sampai ia kembali. Ibnu Said Al-Khanafi menerangkan : “Surah ini dinamakan Surah Al-Ikhlas, ertinya bersih atau lepas. Maka barang siapa yang membacanya dan mengamalkannya dengan hati yang ikhlas, maka ia akan dilepaskan kesusahan duniawi, dimudahkan di dalam gelombang sakratulmaut, dihindarkan dari kegelapan kubur dan kengerian hari kiamat.”

9. SURAH AL-FALAQ
Siti Aisyah menerangkan : “Bahawa Rasulullah s.a.w. pada setiap malam apabila hendak tidur, Baginda membaca Surah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas lalu ditiupkan pada kedua telapak tangan, kemudian disapukan keseluruh tubuh dan kepala. Barang siapa terkena penyakit kerana perbuatan syaitan atau manusia, hendaklah membaca Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas sebanyak 41 kali selama 3 hari, 5 hari atau 7 hari berturut-turut. Barang siapa yang takut akan godaan syaitan dan manusia, takut dalam kegelapan malam atau takut dengan kejahatan manusia, bacalah Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas sebanyak 100 kali.

10. SURAH AN-NAS
Surah An-Nas adalah surah yang terakhir (ke-114) dalam Al-Qur’an. Nama An-Nas diambil dari kata An-Nas yang berulang kali disebut dalam surah ini yang bermaksud manusia. Surah ini termasuk dalam golongan surah makkiyah. Isi surah ini adalah bagi menganjurkan manusia memohon perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan baik yang berasal dari golongan manusia mahu pun jin. Surah An-Nas ini juga adalah penerang hati

#SELAMAT BERAMAL#

Friday, September 2, 2011

KETIKA ALLAH MENJADI ALASAN PALING UTAMA

KETIKA ALLAH MENJADI ALASAN PALING UTAMA ...

Bismillahir-Rahmanir-Rahim....

Kepada yang ingin menikah tapi sampai sekarang belum menikah, kepada yang sering berdo’a dipertemukan dengan jodohnya tetap belum dipertemukan, kepada para pasangan yang sudah ingin menikah tetapi belum dimuluskan jalannya menuju pernikahan, ada baiknya surat dibawah ini menjadi renungan bersama. Surat yang ditulis oleh seorang istri kepada suaminya. Selamat membaca… dan merenung;) 

Suamiku, ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka aku berani memutuskan untuk menerima pinanganmu dan berpasrah ketika kau berkehendak menyegerakan pernikahan kita.

Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka aku berani memutuskan dengan siapa aku akan menikah. Aku tidak banyak ragu tentang dirimu, kau jemput aku di tempat yang Allah suka, dan satu hal yang pasti, aku tidak ikut mencampuri ataupun mengatur apa-apa yang menjadi urusan Allah. Sehingga aku dinikahi seorang lelaki shalih, tegar, dan menjadi komitmenku berbakti kepada suami.


Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka aku berusaha sekuat tenaga untuk tidak melihat segala kekurangan suamiku. Dan sekuat tenaga pula, aku mencoba membahagiakan dia.


Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka menetes air mataku saat melihat segala kebaikan dan kelebihan suamiku, yang rasanya sulit aku tandingi.
Ketika Allah menjadi alasan paling utama, maka akupun berdoa, Yaa Allah, jadikan dia, seorang lelaki surga, suami dan ayah anak-anakku, yang dapat menjadi jalan menuju surga-Mu. Amin.


Telah menjadi azzamku, kalau Allah menjadi alasan paling utama untuk menikah, maka seharusnya tidak ada lagi istilah, mencari yang cocok, yang ideal, yang menggetarkan hati, yang menentramkan jiwa, yang…..yang.…yang……dan 1000 “yang”…… lainnya….. Karena semua itu baru akan muncul justru setelah melewati jenjang pernikahan. Niatkan semua karena Allah dan harus yakin kepada Sang Maha Penentu segalanya.


Ketika usiaku 20 tahun, aku sudah memiliki niat untuk menikah, meskipun hanya sekedar niat, tanpa keilmuan yang cukup. Karena itu, aku meminta jodoh kepada Allah dengan banyak kriteria. Dan Allah-pun belum mengabulkan niatku.


Ketika usiaku 21 tahun, semua orang-orang yang ada di sekelilingku, terutama orang tuaku, mulai bertanya pada diriku dan bertanya-tanya pada diri mereka sendiri. Maukah aku segera menikah atau mampukah aku menikah? Dalam doaku, aku kurangi permintaanku tentang jodoh kepada Allah. Rupanya masih terlalu banyak. Dan Allah-pun belum mengabulkan niatku.


Ketika usiaku 22 tahun, aku bertekad, bagaimanapun caranya, aku harus menikah. Saat itulah, aku menyadari, terlalu banyak yang aku minta kepada Allah soal jodoh yang aku inginkan. Mulailah aku mengurangi kriteria yang selama ini menghambat niatku untuk segera menikah, dengan bercermin pada diriku sendiri.

Ketika aku minta yang tampan, aku berpikir sudah cantikkah aku?
Ketika aku minta yang cukup harta, aku berpikir sudah cukupkah hartaku?
Ketika aku minta yang baik, aku berpikir sudah cukup baikkah diriku?
Bahkan ketika aku minta yang soleh, bergetar seluruh tubuhku sambil berpikir keras di hadapan cermin, sudah solehahkah aku?


Ketika aku meminta sedikit….. Ya Allah, berikan aku jodoh yang sehat jasmani dan rohani dan mau menerima aku apa adanya, masih belum ada tanda-tanda Allah akan mengabulkan niatku.


Dan ketika aku meminta sedikit…sedikit…sedikit…lebih sedikit….. Ya Allah, siapapun lelaki yang meminangku langsung khan kuterima ajakannya untuk menikah tanpa banyak bertanya, berarti dia jodohku. Dan Allah-pun mulai menujukkan tanda-tanda akan mengabulkan niatku untuk segera menikah. Semua urusan begitu cepat dan mudah aku laksanakan. Alhamdulillah, ketika aku meminta sedikit, Allah memberi jauh lebih banyak. Kini, aku menjadi isteri dari seorang suami yang berilmu, bijaksana, dan menerimaku apa adanya.~ o ~

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#

Semoga bermanfaat dan penuh Kebarokahan dari Allah ...